Blitzman menjadi salah satu basis suporter terbesar PSBI 1928 yang dikenal militan ketika mendukung klub Singo Lodro bertanding.
Melakukan konvoi bersama saat PSBI berlaga menjadi salah satu cara Blitzman menununjukan loyalitasnya pada klub kebanggan warga Blitar ini.
Fanatisme Blitzman itulah yang membuat Nata pertama kali tahu tentang klub PSBI 1928. Ditemui tim PSBI TV, Nata mengatakan mengenal PSBI sejak tahun 2010.
Kecintaannya pada dunia sepak bila berawal ketika Nata duduk di bangku kelas 1 SD. Nata yang melihat para supporter PSBI berkonvoi ria di jalanan menunjukan ketertarikannya pada PSBI.
Pada akhirnya tahun 2018 Nata kemudian memutuskan untuk bergabung dengan komunitas suporter Blitzman.
Menganggap PSBI menjadi sebuah identitas bagi Blitar menjadi alasan mengapa Nata mendukung klub Singo Lodro.
“Ya karena PSBI itu identitas Blitar, terus lak uduk adewe terus sopo neh, ibarate lak uduk adewe sing ndukung sopo neh,” tutur Nata.
Menurut Nata untuk membuat supporter menjadi solid dan kompak bukanlah suatu hal yang sulit. Berkumpul sesama komunitas suporter menjadi cara yang dinilai ampuh bagi Nata untuk mempersatukan para komunitas suporter.
“Ya menurut saya itu, sebenarnya mudah. Kita ya kumpul-kumpul seperti biasa lagi dalam komunitas untuk mendukung PSBI lah,” tegas Nata.
Berangkat dari rumah ke stadion melakukan konvoi dan bernyanyi bersama di tribun menjadi pengalaman seru dan tak terlupakan bagi Nata ketika mendukung klub Singo Lodro. Nata berharap klub PSBI 1928 mampu dikenal luas oleh masyarakat Blitar.
Suporter bagaikan roh di dunia sepak bola. Tanpa adanya dukungan dari supporter yang fanatik maka sepak bola akan terasa kurang menarik. (IR)
Pada akhirnya tahun 2018 Nata kemudian memutuskan untuk bergabung dengan komunitas suporter Blitzman.
Menganggap PSBI menjadi sebuah identitas bagi Blitar menjadi alasan mengapa Nata mendukung klub Singo Lodro.
“Ya karena PSBI itu identitas Blitar, terus lak uduk adewe terus sopo neh, ibarate lak uduk adewe sing ndukung sopo neh,” tutur Nata.
Menurut Nata untuk membuat supporter menjadi solid dan kompak bukanlah suatu hal yang sulit. Berkumpul sesama komunitas suporter menjadi cara yang dinilai ampuh bagi Nata untuk mempersatukan para komunitas suporter.
“Ya menurut saya itu, sebenarnya mudah. Kita ya kumpul-kumpul seperti biasa lagi dalam komunitas untuk mendukung PSBI lah,” tegas Nata.
Berangkat dari rumah ke stadion melakukan konvoi dan bernyanyi bersama di tribun menjadi pengalaman seru dan tak terlupakan bagi Nata ketika mendukung klub Singo Lodro. Nata berharap klub PSBI 1928 mampu dikenal luas oleh masyarakat Blitar.
Suporter bagaikan roh di dunia sepak bola. Tanpa adanya dukungan dari supporter yang fanatik maka sepak bola akan terasa kurang menarik. (IR)
Posting Komentar untuk "Nata Blitzman yang Kenal PSBI Sejak Kelas 1 SD"